Ya.. kadangkala, sesuatu membuat kita berpikir tidak rasional.
terlalu merasakan mungkin. sesuatu yang sebenarnya menyenangkan, atau bahkan
membahagiakan. sesuatu yang menjadikan diri kita merasa beruntung karena bisa
merasakannya, menikmatinya. hanya saja, sesuatu itu tidak lewat begitu saja.
itu membekas, atau lebih dari membekas; seperti disandera oleh perasaan kita
sendiri. sesuatu itu tidak dapat pergi begitu saja, tidak hanya sekadar membuat
kita beruntung, melainkan berharap. ada harapan semacam, sesuatu itu mungkin
terulang. keberuntungan itu mungkin datang lagi, atau bisa dinikmati kapanpun
kita mau. dan pada kenyataannya, kita tak bisa. itu memukul hati kita. ada
lebam di dalam dada. sesuatu yang pada awalnya kita pikir itu keberuntungan,
itu berubah menjadi kepedihan, hanya karena kita tidak bisa memilikinya. apa
kalian pernah mengalami hal ini? maksudku, mendapati sesuatu itu, keberuntungan
itu, kepedihan itu? seperti apa bentuknya? apakah itu sebuah pertemuan?
senyuman? pelukan? ciuman?
perasaan. mungkin sesuatu itu datang untuk memberi pelajaran,
bahwa kita tidak dapat menjadi profesional pada semua hal. ketika lebih dari
mengalami, kita mencoba memahami, kemudian menghayati, lalu mengharapkan, dan
kita terjebak di dalam perasaan kita sendiri, sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar